GELIS
(Gerakan Literasi Digital
Sekolah)
CGP Angktan 3 Kab. Hulu Sungai Utara
Pendidikan adalah memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang
dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya
baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Proses
pembelajaran yang mencerminkan pemikiran KHD adalah proses yang menuntun tumbuh
atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki
lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak”.
Sekarang kita hidup di era digital, pembelajaran dituntut untuk
memanfaatkan perkembangan teknologi, pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran
salah satunya melalui literasi digital. Literasi digital adalah pengetahuan dan
kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan
dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuatinformasi, dan
memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuhhukum
dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.
Data yang diperoleh bahwa minat baca murid murid kelas V SDN Hambuku
Pasar yang masih rendah, hal ini terlihat dari data peminjam buku di
perpustakaan. Selain itu, berdasarkan hasil diskusi dengan beberapa orang tua
bahwa anak mereka lebih sering memanfaatkan handphone untuk bermain bukan untuk
belajar.
Berdasarkan permasalahan tersebut, literasi digital dianggap sesuai
sebagai solusi permasalahan. Melalui literasi digital, murid diminta untuk
memberikan ide/gagasan apa yang ingin dibaca, karena sangat banyak sekali
pilihan bacaan atau buku yang dapat ditemukan sesuai minat mereka. Selain itu
murid diharapkan dapat mengolah informasi yang didapat dan memanfaatkan
teknologi secara bijak dan bertanggung jawab.
Sebelum pelaksanaan aksi nyata, saya melakukan diskusi dengan murid
tentang apakah mereka ingin membawa handphone sendiri dari rumah atau
menggunakan tablet dari sekolah. Sebagian siswa yang memiliki handphone membawanya
sendiri dari rumah. Selain itu juga mendiskusikan kesepakatan kelas saat aksi
nyata.
Saat pelaksanaan aksi nyata, saya menguatkan aspek keterlibatan siswa
melalui voice, choice and ownership. Karena murid sudah cukup mahir dalam
menggunakan gadget, saya langsung mengarahkan mereka ke aplikasi pencarian
“google”. Saya meminta murid untuk menentukan informasi yang ingin mereka cari,
beberapa murid mengajukan murid mengajukan pencarian tentang siklus air,
akhirnya disetujui bahwa murid akan melakukan pencarian tentang siklus air.
Ketika saya tanya, ada murid yang menemukan gambar, video maupun bacaan. Mereka
diberi kebebasaan untuk mengirim salah satu jenis informasi yang ditemukan. Untuk
yang menemukan gambar saya minta mengirim gambar tersebut ke group WA kelas,
demikian juga video agar mengirimnya linknya dan untuk bacaan saya meminta
siswa untuk menyalin bacaan ke group WA dan memasukkan sumber bacaannya. Tentunya
hal ini dilakukan dibawah bimbingan guru. Setelah itu dilanjutkan dengan pembagian
kelompok, dimana murid saya minta untuk menentukan cara pembagian kelompok. Disepakati
bahwa pembagian kelompok berdasarkan jenis kelaminnya saja. Setiap kelompok
saya minta untuk melakukan pencarian informasi yang jenis informasinya
ditentukan sendiri oleh kelompok tersebut. Setiap kelompok tampak antusias dan
bertanggungjawab denga apa yang dilakukannya. Hanya saja, saat kegiatan satu
orang peserta koutanya habis, sehingga harus nenumpang wifi dari hotspot
temannya sehinnga jaringan internet agak lelet.
Perasaan saya setelah melakukan aksi nyata ini tentu merasa yang sangat senang
dan antusias dalam membimbing murid untuk menumbuhkembangkan suara, pilihan dan kepemilikan murid untuk
terwujudnya kepemimpinan murid. Murid diharapkan dapat berliterasi digital dengan
menemukan informasi dan bertanggung jawab tentang informasi yang diperoleh dari
media digital.
Pembelajaran yang saya dapatkan dari pelaksanaan aksi nyata ini adalah
dengan menumbuhkembangkan suara, pilihan dan kepemilikan murid melalui program literasi
digital, murid akan dapat menemukan informasi yang diinginkan dari
sumber-sumber yang valid dan bertanggung jawab terhadap apa yang dicari. Selain
itu perlu diperhatikan tentang ketersediaan kouta internet dari setiap gadget
sehingga kegiatan dalam berjalan dengan lancar.
Selanjutnya, saya akan melakukan rencana perbaikan agar aksi nyata ini untuk lebih meningkat lagi, dimana saya akan meminta murid untuk dapat menemukan informasi secara mandiri tanpa bantuan teman atau guru. Selain itu, akan meminta mereka menganalis informasi yang diperoleh melalui sebuah pertanyaan yang diajukan serta berkolaborasi dengan kelas lain untuk pelaksanaan program ini.
0 Komentar