Ticker

6/recent/ticker-posts

Antologi Perjalanan hingga menjadi Duta Rumah Belajar Kalsel Tahun 2020

Bulan Maret tahun 2019 itu merupakan pengalaman pertama kali mengikuti online training yang diadakan oleh Pusdatin atau Pustekkom dulu namanya. Waktu itu saya melihat informasi pendaftaran itu lewat media sosial. Jika ditanya apakah sebelumnya mengenal PembaTIK atau Rumah Belajar, tentu jawabnya tidak. Setelah mengetahui adanya informasi tersebut, saya langsung tertarik mengikuti pelatihan tersebut. Seketika itu juga langsung membuat akun simpatik dan mendaftar PembaTIK Level 1 tahun 2019. Adapun tujuan mengikuti PembaTIK 2019 itu hanya ingin belajar sehingga dapat menambah pengetahuan khususnya dibidang TIK karena saya sangat menyadari bahwa kemampuan di bidang TIK masih sangat rendah.

Bercerita tentang PembaTIK Level 1 tahun 2019 saya tidak mempunyai pengalaman yang begitu berkesan selama mengikuti level ini. Menurut pendapat saya PembaTIK Level 1 atau Level Literasi merupakan bukan hal yang terlalu sulit. Dalam PembaTIK Level 1 kita hanya diminta untuk membaca dan memahami modul. Ada 4 modul yang harus dipelajari. Alhamdulillah bisa lanjut setelah lolos ujian akhir secara online yang diadakan Pustekkom.

PembaTIK Level 2 tahun 2019 merupakan sesuatu yang sangat sulit pada waktu itu karena kami diminta membuat 1 buah video pembelajaran selain ujian akhir secara online. Sejujurnya waktu itu saya tidak mengetahui sama sekali tentang video pembelajaran.  Meskipun tugas itu sulit, tetapi saya tetap ingin berusaha mengikuti level ini dan berkeinginan lanjut ke level berikutnya. Saya belajar pembuatan video melalui bimbingan dari Duta Rumah Belajar secara online dan secara otodidak dari internet.  Adapun judul video pembelajaran yang dibuat adalah Sistem Pencernaan pada Manusia.  Pembuatan 1 video tersebut memakan waktu antara 15 – 18 hari baru selesai. Perekaman video saja 3 kali mengulang karena pembawaan yang kaku, pencahayaan yang kurang, dan tidak menggunakan greenscreen. Pengeditan juga lama karena saya baru belajar pertama kali mengedit video, waktu itu hanya bisa mengubah greenscreen, memotong video, menyisipkan foto dan teks. Bermain animasi dan efek belum bisa. Intinya dulu itu hanya teknik dasar dalam editing video yang saya sedikit kuasai. Dari segi spesifikasi laptop yang kurang memadai, karena laptop sering hang jika kelamaan dipakai mengedit video. Situasi itu tidak menyurutkan semangat saya untuk tetap ingin lolos dari PembaTIK Level 2. Selain itu saya bersungguh-sungguh mempelajari modul, karena penilaian level ini tidak hanya video pembelajaran tetapi juga ujian akhir secara online, dengan presentasi penilaian 60% video pembelajaran dan 40% ujian akhir. Alhamdulilah sekali nilai ujian akhir saya pada waktu itu 96 sehingga dapat membantu nilai video pembelajaran yang mendapat nilai agak rendah yaitu 78. Dengan akumulasi nilai 85,2 alhamdulilah saya lanjut ke PembaTIK Level 3. 

Kegiatan PembaTIK Level 3 merupakan pencapaian tertinggi saya dalam PembaTIK  tahun 2019 dan dapat mencapai level ini merupakan sesuatu yang sangat membahagiakan. Kenapa sangat membahagiakan?  Karena ini pertama kali dalam kurun waktu 10 tahun menjadi guru bisa mengikuti pelatihan di ibu kota provinsi. Kegiatan ini diadakan di BTIKP Banjarmasin. Di sana saya bertemu dengan 29 peserta lainya dari berbagai kabupaten/kota. Banyak tambahan ilmu dan pengalaman yang saya dapat setelah mengikuti PembaTIK Level 3. Jika ditanya apakah ada motivasi untuk menjadi DRB. Tentu jawabnya tidak, berada di level  ini saja sudah merupakan pencapaian yang luar biasa bagi saya pribadi dan saya juga harus  sadar diri bahwa kemampuan TIK saya masih sangat rendah dan masih banyak kekurangan lain yang dimiliki. Tetapi, saya punya keinginan bahwa saya ingin kembali ikut PembaTIK dan pelatihan lainnya di tahun 2020 untuk menambah ilmu dan pengetahuan khususnya di bidang TIK.

Di tahun 2020 saya kembali mengikuti PembaTIK. Alhamdulillah saya secara otomatis langsung berada di level 3 karena seperti yang telah diketahui bahwa tahun kemarin sudah mencapai level 3. Disaat itu saya memilih mengikuti gelombang 2. Adapun tujuan mengikuti PembaTIK ini sama seperti tahun sebelumnya ingin menambah ilmu pengetahuan dan belum terbersit keinginan menjadi Duta Rumah Belajar. Di level ini kami juga diminta membuat media pembelajaran berbasis TIK. Jenis media pembelajaran yang dibuat dalam PembaTIK Level 3 tahun 2020 agak sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Media pembelajaran yang boleh dibuat tidak hanya video tetapi juga media pembelajaran interaktif. Saya tidak memilih video pembelajaran, tetapi lebih tertarik membuat media pembelajaran interaktif. Kenapa memilih media tersebut?Karena media tersebut merupakan sesuatu yang sangat baru bagi saya dan saya sangat ingin belajar membuat media tersebut. Sebelum membuat media pembelajaran interaktif tersebut, terlebih dahulu saya belajar menggunakan aplikasi tersebut. Sama seperti membuat video pembelajaran saya belajar secara otodidak, baik dengan cara memperhatikan penjelasan di modul, belajar secara online dengan para duta rumah belajar, maupun menonton video toturial penggunaan aplikasi di youtube. Saya berusaha membuat media tersebut sesuai dengan juknis yang telah ditentukan. Meskipun hasilnya masih sangat sederhana, alhamdulillah saya tetap bisa lanjut ke PembaTIK Level 4 ini.

Di PembaTIK Level 4 atau Level Berbagi ini ternyata dilaksanakan secara online, sama dengan level-level sebelumnya, karena keadaan tidak memungkinkan untuk dilaksanakan secara offline mengingat kita sedang dilanda wabah COVID-19. Dalam level ini kami mendapat 3 buah jenis tugas, yaitu membuat blog, vlog dan tatap muka/ tatap maya tentang berbagi inovasi pembelajaran dengan memanfaatkan Rumah Belajar. Melalui tugas berbagi di PembaTIK inilah, muncul tekad yang kuat dan kemantapan hati, bahwa saya ingin berbagi tidak hanya saat PembaTIK Level 4 ini saja, tetapi ingin berlanjut seterusnya. Berbagi itu tentang keikhlasan bukan hanya karena tugas di PembaTIK ini. Berbagi itu bukan tentang seberapa besar apa yang kau beri, tetapi seberapa tulus dan ikhlas apa yang ingin yang kau beri.

Selama melaksanakan tugas berbagi, saya berkolaborasi dengan Pak A. Syapie, SRB dari Hulu Sungai Utara. Kami mengunjungi berbagai KKG/MGMP/KKKS yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Pernah juga ditolak ketika ingin berbagi ke suatu forum. Tentunya sangat kecewa dan itu merupakan pengalaman pertama saya ditolak. Kejadian itu saya jadikan sebagai pembelajaran bagi diri sendiri bahwa memang kita memang akan berhadapan dengan orang yang mendukung kita maupun tidak, tetapi jangan menyurutkan semangat kita untuk terus berbagi.

Tiba saat pengumuman nominasi 5 besar tiap provinsi. Ternyata, ada nama saya di salah satu nominasi kandidat Duta Rumah Belajar Kalimantan Selatan. Seketika juga muncul ketakutan dalam diri saya bagaimana jika terpilih nantinya mejadi Duta Rumah Belajar. Kenapa takut? Karena takut tidak amanah dengan tugas dan kewajiban yang dibebankan nantinya Di lain pihak, saya juga menyadari bahwa saya tidak boleh menyianyiakan kesempatan yang diberikan.

Beberapa hari kemudian, setelah mendapat dorongan dan motivasi dari berbagai pihak, saya berhasil membuang rasa takut dan memantapkan niat serta tekad untuk berjuang meraih bonus sebagai Duta Rumah Belajar. Berkat bimbingan dari Duta Rumah Belajar Kalimantan Selatan dan persiapan yang cukup matang alhamdulillah selama mengikuti seleksi Duta Rumah Belajar 2020 dari tanggal 23 s/d 24 November 2020 tidak menemui kendala yang berarti dan Puji Syukur Kehadirat Yang Maha Kuasa akhirnya saya terpilih menjadi Duta Rumah Belajar  Kalimantan Selatan Tahun 2020.

x

Posting Komentar

0 Komentar