Pada dasarnya konsep model flipped classroom yakni
aktivitas pembelajaran yang biasanya diselesaikan dikelas sekarang dapat
diselesaikan di rumah, dan aktivitas pembelajaran yang biasanya dikerjakan di
rumah sekarang dapat diselesaikan di kelas. Guru sebagai fasilitator mengemas
materi pembelajaran dalam bentuk digital berupa video untuk dipelajari siswa di
rumah sehingga siswa sudah lebih siap belajar ketika di kelas. Jadi, model
pembelajaran flipped classroom adalah pembelajaran yang mengkombinasikan antara
pembelajaran di dalam kelas dengan pembelajaran di luar kelas dengan tujuan
untuk memaksimalkan kegiatan pembelajaran.
Menurut Abeysekera dan Dawson dalam www.kajianpustaka.com,
karakteristik
model pembelajaran flipped classroom yang membedakannya dengan model pembelajaran
biasa adalah:
- Perubahan
penggunaan waktu kelas.
- Perubahan
penggunaan waktu di luar kelas.
- Melakukan
kegiatan yang secara tradisional dianggap pekerjaan rumah di kelas.
- Melakukan
kegiatan yang secara tradisional dianggap di dalam kelas, di luar kelas.
- Kegiatan
di dalam kelas menekankan pembelajaran aktif, peer learning dan pemecahan
masalah.
- Aktivitas
pra dan pasca kelas.
- Penggunaan
teknologi, terutama video.
Menurut Adhitiya dkk dalam www.kajianpustaka.com, langkah-langkah model pembelajaran dengan
metode flipped classroom adalah sebagai berikut:
a. Persiapan
- Sebelum
tatap muka guru memberikan materi dalam bentuk video pembelajaran.
- Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
- Guru
menyampaikan secara garis besar materi yang akan dipelajari.
- Memberi
tugas siswa untuk membuat rangkuman dari video.
b. Kegiatan di kelas
- Guru
membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 orang
siswa.
- Membahas
video yang telah ditonton siswa dengan diskusi dan tanya jawab.
- Melalui
tanya jawab dengan siswa guru menguatkan konsep.
- Guru
memberikan latihan pemecahan masalah melalui LKS.
- Siswa
berdiskusi dengan kelompoknya untuk menyelesaikan masalah.
- Peran
guru saat diskusi adalah memfasilitasi siswa agar mampu menuliskan ide
atau gagasannya terkait masalah yang diberikan.
- Salah
satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan yang lain menanggapinya.
- Guru
memberikan tes untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.
- Memberikan
video pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
Kelebihan dan Kekurangan Flipped Classroom
Menurut
Adhitiya dkk dalam www.kajianpustaka.com,
model pembelajaran flipped classroom
memiliki kelebihan dan kekurangan, yaitu:
a. Kelebihan flipped classroom
- Siswa
dapat mengulang-ulang video tersebut sehingga ia benar-benar memahami
materi.
- Siswa
dapat mengakses video tersebut dari manapun asalkan memiliki sarana yang
cukup bahkan bisa disalin melalui flashdisk dan didownload.
- Efisien,
karena siswa diminta untuk mempelajari materi di rumah dan pada saat di
kelas, siswa dapat lebih memfokuskan kepada kesulitannya dalam memahami
materi ataupun kemampuannya dalam menyelesaikan soal-soal berhubungan
dengan materi tersebut.
- Siswa
dituntut untuk belajar secara mandiri dengan memanfaatkan video
pembelajaran yang diberikan sehingga mendukung semangat belajar.
b. Kekurangan flipped classroom
- Untuk
menonton video, setidaknya diperlukan sarana yang memadai, baik komputer,
laptop maupun handphone. Hal ini akan menyulitkan siswa yang tidak
memiliki sarana tersebut.
- Diperlukan
koneksi internet yang lumayan bagus untuk mengakses video. Terutama
apabila filenya berukuran besar, maka akan membutuhkan waktu yang cukup
lama untuk membuka atau mengunduhnya. Ada cukup banyak siswa yang gaptek
sehingga mereka memerlukan waktu yang lebih untuk mengakses video
tersebut.
- Siswa
mungkin perlu banyak penopang untuk memastikan mereka memahami materi yang
disampaikan dalam video dan siswa tidak mampu mengajukan pertanyaan ke
instruktur atau rekan-rekan mereka jika menonton video saja
Sumber Rujukan.
https://www.kajianpustaka.com/2020/03/model-pembelajaran-flipped-classroom.html
0 Komentar